Monday, 7 September 2015

ISL 5.0

STRATEGI KESANTUNAN FTA (Face Threatening Act) UNGKAPAN MAAF DALAM SERIAL DRAMA “RISOU NO MUSUKO”

DEVITA HANDAYANI

Abstract


Kata Kunci : FTA (Face Threatening Act), strategi kesantunan, Ungkapan meminta maaf.

Strategi kesantunan digunakan untuk lebih menghargai orang lain maupun diri sendiri. Dalam komunikasi sehari-hari kita tidak dapat setiap saat menyampaikan tuturan dengan cara yang santun, hal tersebut kemungkinan akan menyakiti perasaan lawan tutur. Strategi kesantunan digunakan oleh penutur untuk menghindari tindakan yang tidak menyenangkan bagi lawan tutur. Tindakan yang tidak menyenangkan dapat juga disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Tindak tutur meminta maaf terdapat pada semua komunitas bahasa. Tindak tutur maaf digunakan untuk mempertanggungjawabkan luka perasaan, pelanggaran atau kesalahan. Dalam bertindak tutur terkadang menimbulkan suatu masalah baik bagi penutur maupun petuturnya. Salah satu masalah yang terjadi adalah hal-hal yang berhubungan dengan norma kesopanan. 

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Strategi kesantunan FTA (Face Threatening Act) ungkapan maaf apa saja yang digunakan dalam serial drama Risou no Musuko? (2) Menyatakan apa saja kesantunan ungkapan maaf yang digunakan dalam serial drama Risou no Musuko?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil dari serial drama ‘’Risou No Musuko’’. Adapun cara menganalisisnya dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur meminta maaf bahasa Jepang dalam drama serial Risou No Musuko mengunakan empat strategi strategi, yaitu: (1) Strategi Langsung tanpa Basa-basi (Bald on Record Strategy) (2) Strategi Kesantunan Positif (Positive Politeness Strategy) (3) Strategi Kesantunan Negatif (Negative Politeness Strategy) (4) Strategi Tidak Langsung (Off Record Strategy). Selanjutnya FTA yang digunakan adalah Positif Face dan Negatif Face. 

References


Brown, Penelope and Stephen C. Levinson. (1987). Politeness: Some Universals in Language Usage. United Kingdom: Cambridge University Press.
Cristiani, Natalia. (2008). Tindak Tutur Maaf Dalam Bahasa Jepang Pada Drama Love Generation Karya Asano Taeko dan Ozaki Masaya. Skripsi, tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Dina Patri, Gineung. (2012). Strategi Dan Kesantuan Tindak Tutur Meminta Maaf Bahasa Jepang Dalam Sereal Drama Ichi Rottoru No Namida.Skripsi tidak di terbitkan. Malang: Universitas Brawijaya
Filia. (2006). Tindak Tutur Meminta Maaf Dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia : Studi Kasus di Universitas Fukui dan Universitas Indonesia. Tesis ,tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia
“Gogen Yurai Jiten - Gomen” di akses pada tanggal 20 Februari 2014 < http://gogen-allguide.com/ko/gomen.html >
Kobunkan, Yoshikawa. (1982). Kokugo Daijiten. Tokyo: Shogakukan
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik (Dr. M.D.D. Oka, M.A). Jakarta:UI-Press
Malasari,Yuki. (2010). Analisis Strategi Penolakan Dalam Tindak Tutur Bahasa Jepang Ditinjau Dari Serial Drama 14 Sai No Haha. Skripsi, tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Bima Nusantara
Nasir, Mohammad. (1992). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Pane, Rosnani. (2002). Tindak Ilokusi Permintaan Maaf dan Tindak Ilokusi Keluhan Dalam Bahasa Indonesia (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi 76 Bahasa Inggris D3 Fakultas Sastra USU). Tesis, tidak diterbitkan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Purwasito, Andrik. (2003). Komunikasi Multikultural. Surakarta: UMS Press
Puspitasari, Hesti. (2009). Penggunaan Strategi Kesantunan Dalam Tindak Tutur Direktif Pada Novel “Memoirs of a Geisha” Karya Arthur Golden. Skripsi,tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sakamoto, Megumi. (1999). Arigatou to sumimasen.kirin (no 8). Shinagawa Daigaku Keiei Gakubu Jyuunana Seiki Bunggaku Kenkyu Kei.
Shotarou, Ooishi, (2000). Shinkokugo jiten. Tokyo: Shougakukan
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: N Alfabeta
Sutedi, Dedi. (2008). Dasar-Dasar Linguisik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora
Tamahashi, Yoshie. “Hatsuwa Koui to Houjodoushi May to Can no Kanren ni Tsuite.” Tagen Bunka Senkou. 6 Maret 2009. Aichi Shukutoku Daigaku Bunka Souzou Gakubu Tagen Bunka Senkou. 20 Agustus 2009
Yanti, Yusrita. (2001). Tindak Tutur Maaf di Dalam Bahasa Indonesia di Kalangan Penutur Minangkabau Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor
Yule, George. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Zhongkui, Tian,et.all. (1998). 「 Ruigigotsukaiwake Jiten 」 Tokyo: Kenkyuusha Shuppan Kabushikigaisha, Nihon




Daripada: http://jimbastrafib.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jimbastrafib/article/view/785

No comments:

Post a Comment